SAMOSIR-Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir bekerjasama dengan Yayasan Porlak Parna akan melakukan pengembangan peningkatan produksi Padi Sawah dengan mengandalkan Teknologi IPAT-BO.
Hal tersebut terungkap saat melakukan pertemuan dengan Ketua Punguan Parna Indonesia Letjen TNI (Purn) Cornel Simbolon dan Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad Prof. Dr. Tualar Simarmata di Aula Dinas Ketapang Pertanian Kabupaten Samosir, Komplek Perkantoran Parbaba, Rabu (5/7/2023).
Hadir dalam FGD tersebut, Tokoh Parna Kol. TNI (Purn) Jalongser Simbolon, SH, TBPP Marhuale Simbolon, Kepala Bappeda Rajoki Simarmata, Kepala DInas Ketapang Pertanian Dr. Tumiur Gultom, SP, MP dan PPL Pertanian Se-Kabupaten Samosir.
”Teknologi pertanian Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO) merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Tualar Simarmata, Ir., M.S., selama lebih dari 10 tahun, dirancang sebagai teknologi hemat air, hemat pupuk anorganik, serta hemat benih.
Teknologi ini menitikberatkan pada manajemen kekuatan biologis tanah, tata air, manajemen tanaman dan pemupukan berbasis organik secara terpadu, ”tulis Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Samosir dalam siaran resminya
Prof. Tualar menjelaskan, dengan dasar organik, teknologi IPAT-BO menggunakan berbagai produk pupuk hayati sebagai sumber nutrisi mikroba tanah yang mampu meningkatkan kualitas lahan dalam waktu singkat. Proses ini tentu berbeda jika menggunakan pupuk anorganik yang memicu percepatan degradasi tanah.
Lebih lanjut Prof. Tualar menjelaskan, dalam mengejar capaian produk beras unggulan, segala aspek terkait proses juga harus unggul. Setidaknya, selain teknologi yang unggul, kualitas bibit, pendampingan, kemitraan, tingkat kesejahteraan petani, serta proses pengolahan yang juga harus unggul.
Kadis Ketapang Pertanian Kabupaten Samosir Dr. Tumiur Gultom, SP, MP menyampaikan penerepan teknologi IPAT-BO di Samosir merupakan salah satu bentuk kepedulian Yayasan Porlak Parna untuk membangun Kabupaten Samosir bersama dengan para petani.
“Teknologi ini akan ditindaklanjuti dengan pembuatan demplot padi sawah IPAT BO di Kecamatan Sianjur Mulamula, Kecamatan Sitiotio, Kecamatan Palipi dan Kecamatan Harian dan direncakanan dengan luasan 1 Ha per kecamatan. (Karmel, rel)